Upaya Peningkatan Mutu melalui Penyusunan IKU dan IKT Universitas Bhakti Kencana dengan Implementasi 9 Kriteria

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) – Pengendalian mutu perlu dilakukan dari unit terkecil sampai terbesar. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Tambahan (IKT) merupakan implementasi penjaminan mutu di institusi tidak hanya dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), tetapi fakultas atau Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan seluruh unit di institusi. Untuk memajukan mutu institusi, Universitas Bhakti Kencana menggelar Workshop Penyusunan IKU dan IKT di Ballroom Hotel Shakti Bandung, secara hibrid melalui daring dan luring, Kamis dan Jum’at (10-11/06/21). 


Kegiatan Workshop Penyusunan IKU dan IKT dihadiri oleh 35 peserta secara luring di hotel shakti (Menerapkan protokol Kesehatan dan melakukan swab antigen) dan 22 peserta hadir secara daring melalui zoom meeting,  peserta yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor, Kepala Biro dan Kepala Bagian, Dekan, Ketua Prodi serta unit yang ada di lingkungan Universitas Bhakti Kencana. Adapun narasumber dari kegiatan ini adalah Dr. Pupung Purnamasari, SE, M.Si., AK., C. 


Kegiatan dibagi dalam dua hari. Dimana hari pertama ada pemaparan dari narasumber, dilanjutkan dengan penyusunan IKU dan IKT oleh setiap unit dalam institusi. Di hari kedua, acara dimulai dengan presentasi hasil penyusunan IKU dan IKT dari setiap unit dan diakhiri dengan penandatanganan pakta integritas.


Ketua Pelaksana Workshop Penyusunan IKU dan IKT, Emma Emawati, M.Si berharap dengan penyusunan IKU dan IKT harus menjadi fokus Universitas Bhakti Kencana agar kinerja yang dilakukan setiap unit kerja memiliki capaian sasaran yang lebih jelas dan terukur. Demikian pula,  memudahkan monitoring dan evaluasinya sehingga peningkatan mutu dapat berjalan secara berkesinambungan.

“Seluruh pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menyamakan frekuensi dalam proses perumusan IKU-IKT. Setiap fakultas menyusun renstra berbasis IKU dan IKT sebagai turunan dari renstra Universitas. Renstra fakultas atau UPPS harus memayungi keilmuan prodi-prodi yang dikelolanya,” katanya saat diwawancarai setelah acara.

Ketua LPM Universitas Bhakti Kencana Nur Intan Hayati, HK., S.Kep., Ners., M.Kep menambahkan bahwa tantangan era baru menuntut  pembaharuan mindset atau pola pikir.

“Tidak boleh terjebak dalam mental block. Kinerja kampus harus berubah menjadi kerja nyata, mulai dari jajaran pimpinan hingga staf teknis. Semua harus menjemput bola,” Katanya (NUA).

Tags: